2018/11/22

Jadi Aku Siapa?

Pada suatu hari,

👨 "Kamu sama siapa kesana?"
👩 "Sama temen."

👨 "Kamu sama siapa disitu?"
👩 "Sendiri."

👨 "Kamu lagi dimana sekarang?"
👩 "Di kosan temen."

Gimana sih rasanya ketika lo tau, ternyata lo nggak diakui sama pacar sendiri? Iya pasti sakit hati, demam, panas, koma, mati suri, tanda tanya, tanda seru, cukup. Ya gimana nggak sakit hati, di saat lo dengan bangga memperkenalkan pacar lo yang pasti punya kekurangan dan kelebihan, dan lo berusaha menutupi kekurangannya di depan orang-orang, eh dia malah menyembunyikan lo dari orang-orang yang dia kenal.

Kalo diingat-ingat terkadang gua pengin menghilang saat itu juga. Gua pengin nggak ada saat itu karena kalo pun ada gua nggak diakui keberadaannya, kayak nun mati diantara idgham billagunnah, ada tapi nggak dianggap. Sedih. Saat itu sesekali gua meminta pendapat ke teman dan jawabannya selalu sama,

👨 "Menurut lo kenapa gua nggak diakui?"
👩 "Mungkin dia lagi jaga perasaan orang lain. Tapi jangan berprasangka buruk dulu. Sabar aja."

Iya, saat itu gua selalu berusaha untuk berprasangka baik. Tapi nggak bisa, kenapa? Karena setiap kali kita lagi berdua, dia selalu sibuk dengan handphone. Orang bodoh sekalipun pasti berpikir dong,

"Ini orang lagi sibuk apaya, kan cowoknya ada di sebelah."

Oleh karena tingkat ke-kepo-an gua yang teramat sangat besar, sedikit demi sedikit gua ngintip ke arah handphone dia. Ya wajar lah ya, supaya rasa penasaran gua selama ini bisa terjawab. Saat itu juga, gua menemukan dua nama yang sering chatting-an sama dia. Sebut aja Andre, lengkapnya Andre Taulani. Satu lagi sebut aja Om David, lengkapnya David Beckham, gua sebut Om karena emang dia umurnya jauh di atas gua. Emang benar ya, terlalu banyak tau itu nggak baik. Tapi gimana ya, kalo penasaran bisa stress juga. Barang pesanan dari online shop nggak dateng-dateng aja kita bisa stress, takut ditipu apa gimana. Apalagi yang berhubungan sama orang yang kita sayang, kalo nyasar ke hati orang gimana? Jadi wajar dong.

Sebenarnya gua nggak masalah dia mau temenan sama siapa aja, yang penting tau batasan. Gua nggak mau jadi penghalang dia untuk berkembang. Gua juga pengin dia bisa ahli di bidang yang dia minati. Gua juga pengin ngajarin hal yang gua bisa ke dia. Intinya gua pengin kita tumbuh dan berkembang bareng-bareng. Dan yang terakhir, at last but not least, gua pengin diakui supaya gua tau jawaban dari pertanyaan, "Jadi aku siapa?"

2018/11/04

Diamku yang Penuh Arti

Entah kenapa hanya "diam" yang selalu ada di kepala gua jika ada masalah. Diam, bukan berarti gua nggak mampu. Tapi gua lebih memilih untuk menenangkan keadaan. Melihat keadaan sekitar. Jika saatnya udah tepat, gua akan bertindak. Gua menyadari kalau gua adalah orang yang pendiam. Sedangkan untuk orang-orang yang udah kenal dekat dengan gua, selain diam, gua termasuk orang yang suka mendengarkan. Gua bisa merasakan perasaan kalian saat kalian menceritakan sesuatu, sepahit-pahitnya cerita itu. Terkadang, gua bisa memberi saran yang terbaik, tapi terkadang pun gua nggak bisa. Bukan karena nggak mampu, tapi gua nggak ingin memperkeruh keadaan. Cukup dengan mendengarkan ceritanya, gua rasa itu udah cukup melegakan perasaan seseorang. Karena pada dasarnya, manusia itu butuh teman curhat untuk meluapkan semua perasaannya.

Lalu, apa maksudnya dengan "diamku yang penuh arti?".

Setiap orang emang punya cara yang berbeda dalam mengungkapkan perasaannya. Diam adalah pilihan gua untuk mengungkapkan perasaan. Termasuk perasaan tentang sebuah hubungan dan cinta. Saat gua diam dan tak berkomentar saat melihatmu melakukan sesuatu, bukan karena gua cuek atau nggak peduli. Tapi, gua sedang menilai seberapa dalam keseriusanmu dan kesadaranmu terhadap hubungan yang sedang dijalani.

Saat kamu berbohong dan gua tahu itu, gua memilih untuk diam saja, padahal sebenarnya bisa aja saat itu langsung dibicarakan. Tapi, gua lebih memilih diam. Gua hanya ingin tahu gimana sikap kamu. Apakah kamu akan meminta maaf dan mengakui atau hanya pura-pura nggak tahu. Tapi, kelihatannya tiap orang punya definisi yang berbeda dalam mengartikan cinta. Buat gua, cinta berarti komitmen dan kesetiaan. Sedangkan bagimu saat ini, mungkin cinta tak lebih dari ucapan yang bisa dikeluarkan tanpa perlu pembuktian.

Di matamu, mungkin gua tampak kayak manusia penyabar yang nggak pernah mengekspresikan emosi. Emang, gua lebih memilih menyimpan itu sendiri. Tapi bukan berarti indra gua tumpul dalam mengamati. Dalam diam, sesungguhnya segala tingkah lakumu nggak pernah lepas dari ujung mata ini. Kadang gua bertanya, nggak sadarkah dirimu selalu diperhatikan?

Ada orang disini yang selalu memperhatikanmu, yang selalu ingin mendengar keluh kesahmu, dan yang selalu ingin menjadi solusi dari setiap permasalahan di hidupmu.

Saat kamu dengan mudahnya menatap layar ponsel saat kita bersama dan menggeser perhatian dari gua ke teman-teman lelakimu, yang jelas-jelas tanpa melihat kamu pun dengan mudah gua tahu. Jujur, gua nggak cemburu. Gua hanya ingin kamu tahu batasan dengan orang-orang tersebut, karena disini selalu ada hati dan raga yang siap untukmu kapanpun itu. Malas rasanya mengungkit kesalahan dan mengumbar emosi. Bagi gua itu sama sekali nggak penting. Diam, selama ini sukses jadi tameng.

Sebenarnya mudah aja untuk meradang demi memaksa kamu berubah. Tapi, bukankah kesadaran yang dipaksakan nggak mungkin indah?

Doa gua sebenarnya sederhana, kamu bisa mengerti cara menjaga perasaan, itu udah cukup melegakan dada. Dalam diam, gua juga berdoa semoga tiba saatnya kamu jadi lebih dewasa dan mengerti apa itu komitmen. Kata berpisah nggak pernah terlintas sedikitpun di kepala ini. Bersama kamu, gua menemukan dunia yang gua cari.

Hai kamu, dalam diam, sering diri ini bersujud seraya berdoa kepada-Nya. Gua berdoa karena yakin kalau kamu saat ini hanyalah gejolak mudamu yang masih belum terlalu paham atas menjaga hati. Gua yakin suatu saat kedewasaan akan membawamu sadar. Gua terus berharap akan ada saatnya kamu menjadikan diri ini kembali berharga di hidupmu. Hingga, suatu hari gua bisa memperlakukanmu secara utuh menjadi seorang ratu.

Dalam diam, diri ini mengawasimu. Dan dalam diam, gua akan terus berdoa.

2018/11/02

Her

Jujur, gua selalu bingung gimana mengawali tulisan gua di setiap postingan, ya semua orang tahu memulai itu nggak pernah mudah. Makanya gua mengawali postingan gua ini dengan curhat. Kayak gini deh. 

Sesuai judul, gua akan menceritakan tentang dia. Ya, dia. Dia yang saat ini... entah gua pun nggak tahu harus menyebut dia apa yang sampe sekarang masih gua anggap pacar meskipun dia udah bilang "So all is over" Iya, tau kok. Ini sedih :(

Malam itu gua sedang menatap layar laptop gua yang isinya adalah daftar nama orang yang ngutang sama gua. Eh bukan, daftar nama mahasiswa/i baru yang akan mengikuti orientasi mahasiswa/i baru. Saat itu posisi gua adalah sebagai pendamping kelompok. Sebagai pendamping kelompok, gua harus hafal nama-nama mereka saat itu. Dia, namanya terpampang jelas di urutan ke-21. Namanya masih terlihat biasa aja malam itu. Hingga suatu siang dia mengirim pesan singkat. Pesan singkat yang ternyata akan mengubah dirinya begitu spesial di hidup gua.

"Salam, hallo ka. Aku dari batch 1 regu 59. Ijin masuk."

Itulah pesan singkat pertama yang dia kirim kepada gua. Dengan kondisi gua yang saat itu sedang dikirim pesan singkat dari mahasiswa/i lainnya dengan isi yang sama, gua pun membalasnya dengan meng-copy balasan sebelumnya heheheh. Anehnya, setelah gua undang ke grup chatting, dia tidak kunjung masuk. Kejadian inilah yang membuat kita secara otomatis berbicara satu sama lain keesokan harinya.

Pertemuan pertama kita berdua pun terjadi. Gua yang saat itu sedang mendata kehadiran, tiba-tiba dikagetkan dengan suara yang cukup kecil dan lembut yang kira-kira seperti ini.

"Ka aku belum masuk grup."

Gua ingat betul bagaimana gua melihat dia saat itu. Gua sempat gugup dan bingung mau menjawab apa. Saat itu juga gua langsung memberikan pulpen untuk dia menuliskan nomor HPnya. Nggak kepikiran kalo gua bakal dapat nomor HPnya semudah itu. Gua saat itu sudah sadar bahwa, gua naksir dia. Tapi belum ada kepikiran untuk bagaimana gua harus memulainya, saat itu posisi gua hanya sebagai panitia. Yang ada dipikiran gua saat itu hanyalah bagaimana agar acara ini cepat berakhir dan gua bisa beristirahat (padahal baru hari pertama HAHAHAH).

Masih di hari yang sama. Sore itu, gua mengadakan kumpul kelompok untuk memberikan tugas selama orientasi mahasiswa/i baru berlangsung. Dia, orang yang paling gua tunggu untuk hadir. Tapi sampai semua datang, nggak tau kenapa, gua pun nggak sadar saat itu posisi dia duduk ada dimana. Mungkin karena gua juga udah kelelahan. Akhirnya gua pun tersadar kehadiran dia saat pembagian tugas. Dia mengajukan diri untuk mengerjakan salah satu tugas. Di saat itu juga gua tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menatap dia seutuhnya. Hingga sesi terakhir waktunya foto-foto, gua pun masih memperhatikan dia diam-diam. Gua tahu betul posisi dia ada dimana, memakai kerudung warna apa, dan baju berwarna apa. Hingga waktunya bubar pun, gua masih memperhatikan dia sedang berbicara dengan temannya, bahkan topik pembicaraannya pun masih gua ingat betul. Gua ingat setiap detail yang terjadi padamu saat itu.

Hari esok pun tiba. Dia, masih selalu yang gua tunggu kehadirannya. Gua yang berdiri memegang sebuah papan yang bertuliskan nomor regu, selalu berusaha jinjit untuk melihat ke belakang, hanya untuk melihat senyumnya dan memastikan kalo dia hadir dan baik-baik saja. Saat mendata kehadiran pun sesi yang paling gua tunggu. Kenapa? Karena saat itu gua bisa melihatnya dari dekat heheheh. Saat itu gua berharap, gua bisa berbicara sepatah dua kata dengan dia, tapi gua nggak tau apa yang harus gua bicarakan. Ya sekedar basa basi aja contohnya gini "eh kemeja kamu warna putihnya putih banget ya kaya warna putih biasanya" Maaf ya sedang mencoba melucu :( 

Setiap kali masuk ruangan, dia yang selalu pertama gua cari. Meskipun dirinya pasti nggak sadar kalo sering diperhatikan gua. Ya, itulah yang namanya jatuh cinta diam-diam. Kata Raditya Dika, orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya hanya bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Tapi, gua nggak mau kaya gitu. Gua mau dia tau, gimana pun caranya.

Hari selanjutnya pun tiba. Hari dimana buku tugas dikumpulkan. Ini juga adalah hari yang gua tunggu. Kenapa? Karena gua akhirnya bisa tau biodata diri dia tanpa harus bersusah payah mencari tahu heheheh. Hari itu juga buku tugas dikumpulkan dan segera gua membawanya untuk diperiksa. Satu dua buku terlewat, tiba-tiba gua pun ingat dia dan segera mencari bukunya. Cukup lama gua memandangi foto yang tertempel di cover bukunya. Ingin rasanya gua ambil foto itu, tapi nggak mungkin. Gua buka halaman pertama yang berisikan biodata diri. Sambil tersenyum-senyum gua membaca halaman pertama itu. Sesekali terlintas dipikiran gua.

"Wah rumahnya di cimahi, berarti deket ya kalo mau main."
"Gua foto ah nanti, biar tau alamatnya."

Setelah lihat bukunya, nggak lupa gua menuliskan sebuah kata yang menurut gua itu adalah kode untuk dia heheh. Gua cuma menuliskan kata "semangat" di buku dia sambil berharap kalo dia bakal notice kalo gua naksir sama dia. Gua pisahkan buku dia di sisi yang berbeda dari buku yang lain. Dengan niat mau gua foto nanti setelah semua buku diperiksa. Kenyataannya, sampai semua buku diperiksa, gua lupa. Bukunya langsung gua taruh paling atas dan gua bawa kembali masuk ke ruangan. Padahal, gua udah siapin HP juga diatas bukunya. Ah, namanya juga manusia, suka lupa dan suka buat salah. 

Saat tiba di ruangan, gua baru ingat kalo gua lupa foto biodata diri dia. Disitu gua mikir, gimana caranya gua mau modus minta bukunya lagi cuma buat foto bagian penting itu. Iya, itu bagian penting saat itu. Bahkan, gua mikir kalo gua mau masuk ke ruangan secara tiba-tiba meskipun bukan saatnya, karena cuma mau minta bukunya. Baiklah, semua rencana itu gua urungkan. Yang penting gua punya nomor HPnya. Itu udah cukup kok. Setelah buku itu dikembalikan, gua ingat betul salah seorang yang berada diatas panggung berkata,

"Kepada kakak GT dipersilakan meninggalkan ruangan. Dan kepada para maba dan miba, dipersilakan memberikan salam perpisahan kepada kakak GTnya."

Lagi dan lagi, pandangan gua saat itu cuma ke dia. Gua pun meyakini diri sekali lagi kalo gua telah jatuh cinta. Gua lihat betul bagaimana dia tersenyum saat itu sambil mendorong teman yang ada didepannya. Sampai pintu ditutup pun, mata gua masih melihat senyum dia. Ah, senyum itu masih jelas ada dipikiran gua sampai saat ini. Setelah keluar ruangan pun, masih aja gua mencari celah dari pintu untuk sedikit melihat dia, tapi tetap nggak bisa. 

"Ah sudahlah, masih ada besok." pikir gua saat itu.

Hari terakhir pun tiba. Gua cukup senang di hari terakhir ini karena berarti kewajiban gua sebagai panitia telah selesai separuhnya. Tapi juga sedih karena berarti ini adalah hari terakhir gua melihat dia. Betul aja dugaan gua, selama sehari penuh gua nggak melihat dia sama sekali, karena saat itu mahasiwa/i baru dipisahkan berdasarkan jurusannya masing-masing. Tiba saatnya acara penutupan, gua berusaha mencari-cari dimana barisan jurusan dia berada. Gua tepat berdiri di belakang barisan jurusan dia, tapi tetap gua nggak melihat dia. Sampai akhirnya, teman gua yang tanpa sengaja melihat dia sambil berkata,

"Eh tuh dicariin kakak GTnya."

Gua saat itu melihat betul muka keheranan dan muka capeknya. Dia hanya diam, seakan-akan takut. Gua yang melihatnya berusaha menjaga jarak agar dia nggak takut. Gua takut dia mikir yang macem-macem tentang gua heheh. Sampe acara selesai, gua masih ngeliatin dia jalan sampe akhirnya ketutup oleh kerumunan mahasiswa/i lainnya yang minta foto sama panitia lainnya. Padahal mah dalam hati, 

"Eh kok gua dicuekin sih, kok malah diem. Yang lain pada minta foto sama gua, kok dia nggak mau. Malah jalan aja."

Setelah penutupan itu, gua sebagai panitia pun mulai bersih-bersih dan sedikit melakukan evaluasi. Selama itu, yang ada dipikiran gua cuma gimana caranya gua bisa ketemu dia lagi di lain waktu. Sampai di jalan pulang pun, gua seakan-akan nggak rela kenapa hari-hari melihat dia cepat banget berakhir. Sesampainya di kamar, gua langsung rebahan di kasur, ngecek HP dan...

Muncul notifikasi pesan baru atas nama fienda.

"Yg tadi tuh kka?"

Gua langsung salto jungkir balik kayang guling-guling merangkak di tembok. Gila, dia kirim pesan singkat duluan. Tau nggak sih senangnya gimana? Yang gua pikir pas acara penutupan gua dicuekin, ternyata dia lihat gua juga dong. Sejak saat itulah kita berdua mulai deket. Lucu ya? Yang tadinya hanya sebatas panitia dan peserta, sekarang udah sedeket ini, sedeket belahan pantat. 

Hari demi hari pun berlalu, kita berdua semakin sering saling bertukar pesan singkat. Sampai akhirnya ada acara khusus mahasiswa/i baru, gua pun menyempatkan hadir hanya untuk foto bareng dia. Ya, dia. Lagi dan lagi, dia. Tujuan gua datang cuma karena dia, bukan yang lain. Gua pun memberanikan diri untuk mengajaknya foto bareng. Ah, jujur saat itu gua nggak pede. Gua ragu dia menolak. Tapi ternyata dugaan gua itu salah heheh. Foto itu, foto yang akan membuat cerita kita berdua semakin berwarna. Foto yang masih gua simpan rapi di galeri HP dan laptop gua. 
Our first photo
Sejak hari itu, gua merasa yakin kalo gua bisa menjadi sesuatu yang lebih dihadapan dia. Sampai suatu hari, gua memberanikan diri untuk bertemu dia hanya dengan membawakannya makan malam, bubur ayam. Ya, bubur ayam yang jualan tepat didepan kosan gua. Cinta emang butuh pengorbanan, tapi kalo lo terus yang berkorban apa masih bisa disebut cinta? By the way, makasih ya abang bubur ayam yang udah berkontribusi. Kalo nggak ada bubur ayam mungkin nggak bakal ketemu lagi. Tau nggak sih gimana rasanya? Gila, gua nggak tahu mau bilang apa. Pokoknya itu nervous banget, tapi senang. 


Pertemuan selanjutnya gua meminjamkannya buku yang baru saja gua beli beberapa hari lalu. Ya, itu satu-satunya cara biar bisa ketemu dia lagi. Saat itu gua belum berani ngajak dia keluar untuk sekedar makan malem bareng. Boro-boro mau makan malem bareng, yang ada gua nggak makan saking nervousnya lihatin dia terus. Sampai suatu hari, gua memberanikan diri untuk bilang kalo gua mau hubungan ini lebih dari sekedar pertemanan, lebih dari sekedar kakak GT dan anak regunya, dan lebih dari sekedar kakak tingkat dan mahasiswi baru heheheh. Ya, gua mau kita pacaran. Gua bilang itu melalui pesan singkat. Iya, yang bilang gua cemen atau cupu. It's OK, fine!

Dia pun memberikan gua pilihan, mau dijawab lewat pesan singkat, mau dijawab lewat telepon, mau dijawab lewat video call atau mau dijawab langsung. Gua pun memilih dijawab langsung, biar greget. Tiba hari dimana dia meminta gua untuk menemaninya beli suatu keperluan untuk tugasnya dan juga gua menemani dia makan. Saat itulah gua kembali bertanya tentang jawaban dia. Sebenernya sih nggak perlu ditanya juga gua udah tahu kok jawabannya dari kemarin heheheh (pede gila gua ya).

Ya sejak saat itulah kita berdua memulai hubungan yang lebih sekedar pertemanan, yaitu pacaran. Sampai kapan hubungan spesial ini? Gua nggak bisa jawab pertanyaan ini. Kayak yang diawal postingan ini gua bilang,

"Entah gua pun nggak tahu harus menyebut dia apa yang sampe sekarang masih gua anggap pacar meskipun dia udah bilang "So all is over"."

Banyak cerita yang gua dapatkan tentang dirinya. Tapi nggak mungkin gua ceritain karena satu dan lain hal yang menurut gua nggak pantas heheheh. Gua nggak tahu harus bilang apalagi. Jujur, hati gua nggak mau kehilangan dia. Bukan, bukan karena apa-apa. Tapi dia beda. Beda dari orang-orang yang sebelumnya gua temui. Gua merasa bisa menjadi diri gua saat dengan dia. Gua bisa membicarakan hal sereceh apapun dengan dia. Gua belum pernah merasakan kaya gitu dengan yang sebelum-sebelumnya.  Jangan pikir kalo gua juga mengatakan hal yang sama ke yang sebelum-sebelumnya. Nggak, baru kali ini. Itulah kenapa gua menganggap dia yang paling spesial yang gua temui setelah kurang lebih 4 tahun tidak ada tempat bersandar. Gua selalu berusaha menjadi dan memberikan yang terbaik untuk dia. Tapi apa daya, gua hanya manusia biasa yang pasti bisa berbuat salah sewaktu-waktu, iya kan? Yang bukan manusia biasa aja masih bisa berbuat salah. No body is perfect, right?  Lebay? Iya, gua tahu. Terus, harus gimana dong buat diungkapkan? 

Waktu udah menunjukkan pukul 01.19, udah 3 jam lebih gua membuat postingan ini. Gua rasa, gua cukupkan aja sampai disini tentang dia. Dan, pesan terakhir untuk dia,

Hai kamu, iya kamu. Tolong, jangan pergi. Kembali, sini.

2018/10/31

Hola!

Excited banget malem ini nulis blog dan banyak banget yang ada di kepala gua dan ingin gua curahkan semua disini, berkat seseorang yang nggak sengaja menemukan blog yang telah lama hilang dari peradaban ini. Thanks loh! Maklum aja terakhir nulis tahun 2012. Sekarang gua udah ada di dekade ke 2 dalam kehidupan gua! Udah tua gua cuy!

Sekarang gua duduk di semester 7 Fakultas Teknik Elektro Telkom University. Eh nggak duduk doang sih, kadang berdiri juga jalan-jalan kalo capek duduk. Ya ampun... beda banget rasanya ya ketikan anak SMP umur 14 tahun sama ketikan mahasiswa sekarang (sok banget sumpah). Ya gimana nggak, 85% isi blog gua dulu adalah percintaan yang mana bikin gua eneg sendiri bacanya. Baiklah mulai detik ini gua bertekad akan menulis sesuatu yang lebih berfaedah diluar soal cinta-cintaan. HAHAHAHAH ya tapi kehidupan gua yang lain nggak semenarik itu:(

Hari demi hari berlalu, rasanya udah susah buat mengingat kenangan tahun-tahun sebelumnya, padahal belum lama-lama banget juga. Terlalu banyak hal indah yang udah gua lewatin selama 6 tahun belakangan ini. Termasuk ketemu temen-temen SMA dan kuliah gua yang super duper amazing. Mereka semua udah banyak membantu gua dalam segala hal, termasuk kerjasama saat ujian HAHAHAHAH. Berawal dari perkenalan singkat dan nggak pernah terduga bakalan sedeket ini. Lucu ya? Udah banyak banget orang-orang baru yang muncul di kehidupan gua selama 6 tahun belakangan ini. Mereka semua punya cerita masing-masing yang mungkin nantinya akan gua ceritakan di post-post selanjutnya. Ditunggu ya!


Untuk tempat bersandar, udah ada 2 wanita yang masuk ke kehidupan gua selama 6 tahun belakangan ini. Mereka juga punya cerita masing-masing. Satu pas SMA. Satu lagi pas kuliah. Mau nyebut namanya di tulisan ini males ah, karena dia orang pertama yang akan gua kasih tau tentang tulisan ini. Coba aja, nggak lebih dari 10 detik setelah gua klik "publish" gua akan laporan ke dia "eh, aku abis bikin tulisan baru loh di blog, mau baca?" dan dengan terpaksanya dia akan baca. Walaupun nggak peduli-peduli amat juga sama isinya:") Kalo gebetan? Namanya juga gebetan, dateng tiba-tiba, ngilang juga tiba-tiba. Kayak pulpen yang lo tinggal di meja, lengah dikit bisa ilang dihak milik temen:(


Kalo keluarga gua Alhamdulillah baik-baik semua. Bokap nyokap gua tumbuh dan berkembang dengan sempurna berkat makanan yang bergizi seimbang yang gua berikan. Eh nggak kebalik ya? Doain ya semoga gua bisa menjadi seorang anak yang mandiri, bisa membanggakan nyokap bokap gua dan tentunya bisa memberikan mereka cucu HAHAHAHAHAH.


By the way, terimakasih untuk kalian semua karena udah jadi bagian dari 6 tahun yang indah ini. Dengan sifat gua yang pendiem tapi mudah tertawa terbahak-bahak dengan orang-orang terdekat dan terhadap apapun, gua jadi lebih menikmati hidup yang sederhana dan sebenernya nggak seindah yang gua ceritakan. Sekarang jam 23.15 dan udah 45 menit berlalu gua nulis tulisan ini, banyak banget yang mau gua ceritain sebenernya. Tapi gua rasa nggak bisa disatuin deh. Entah kapan gua akan nulis blog lagi, tapi Insya Allah gua bisa jabarin satu-satu what i've been through selama 6 tahun gua menghilang dari dunia per-blog-an ini. Masalahnya tuh cuma 2, kalo nggak males ya lupa. Itu doang yang nggak berubah dari gua brojol sampe sekarang.


Tibalah di penghujung tulisan gua malam ini (yang seharusnya adalah gua ngehubungin penguji Proposal Tugas Akhir gua yang belum gua hubungin sampe sekarang, oh shit). Gua cuma mau ngabarin sedikit tentang keadaan gua yang sekarang ini aja setelah 6 tahun menghilang. Lumayan kan kalo dibaca-baca lagi beberapa tahun kedepan bisa bikin cekikikan sendiri. Siapa tau juga anak gua bakalan baca tulisan kegabutan dari papa nya ini.


See you!

2012/06/17

Pelepasan MIXER 2012

Perpisahan itu emang udah hukumnya. Ada pertemuan pasti ada perpisahan atau juga pelepasan. Hal itu baru aja kemaren gua alami sama MIXER 2012 atau Siswa Siswi SMP Negeri 5 Bekasi angkatan 26. MIXER itu nama angkatan tahun 2012. MIXER sendiri gua juga nggak tau kepanjangannya apa, tapi yang pasti ada. Lanjut... Kira-kira pertama masuk 2 Juni 2009 dan pelepasan 16 Juni 2012. Oke, gua mulai flashback.
MIXER 2012
Gua mulai dari kelas 7.1, Pertama dikelas itu gua sangat asing. Muka-muka nya asing, bahkan first chairmate gua waktu itu sangat asing. Orangnya diem, cuek, dan agak aneh, namanya Aiman. Walikelas 7.1 pas itu Bu Rosalina, kalo sama anak 7.1 biasa dipanggil Bu Oca. Ketua kelas kita semester 1 yaitu Muhammad Husain Ritonga dan wakil ketua kelas Clara Alverina, bendahara nya gua lupa. Ketua kelas semester 2 yaitu Khairul Fakhri dan wakil ketua kelas Marsha Donny (kalo nggak salah), bendahara nya Aisyah Nadhira dan Muthia. Dikelas itu biasa gua ngumpul bareng Hanan, Husain, Fakhri, Aiman, Gilang, Ega, Andhika ya pokoknya semua anak cowoknya lah. Sampe-sampe kita bikin grup namanya Bora-Bori dan yang cewek bikin grup namanya Cofvertense. Ada lagi grup namanya ASU, BIS, Qiwa Community, APPIS apa tau dah itu, grup illegal. Kalo buat 7.1 sendiri sih namanya Sevon.Nah dikelas 7 ini gua ketemu cewek idaman tapi bukan dikelas 7.1, melainkan dikelas 7.2. Namanya siapa ya... sebut aja namanya Arini hehe (kalo yg seangkatan sama gua pasti tau nih haha)Gua sempat pacaran sama dia. Hubungan gua berlangsung cukup lama, kira-kira 7 bulan, sampe pertengahan kelas 8 lah. Oiya, gua inget banget, waktu itu tuh jaman-jamannya 7.1 sama 7.2 suka nonton film dilaptop pake proyektor. Seru lah.
Sevon
Continue to 8.5 Class.... Oke gua naik kelas. Ke kelas 8.5 yang diisi oleh muka-muka asing #again. Kecuali anak 7.1 yang sekelas lagi. Dan nggak bosen-bosennya Aiman jadi chairmate gua lagi, ditempat yang sama kaya 7.1. Dan satu lagi, nggak ada yang berubah dari dia, kebiasaan dia tetep berlanjut selama kelas 8 yaitu... curhat. Gua nggak tau apa yang ada dipikiran dia, yang pasti selama Aiman ngomong gua cuma 'Iyaiya' doang. Itu satu-satunya cara yang ampuh buat menipu Aiman, kalo nggak pura-pura mati, atau nggak tengok kepala keatas, pasti dia ngikutin dan disaat itu juga gua sentil jakunnya biar nggak bisa ngomong, sip. Abaikan. Lanjut... Walikelas 8.5 adalah Mr. Intarto. Gua deskripsiin, badannya gempal agak pendek, kepala depannya mengkilat, suka nggak jelas kalo ngajar. Dan yang lebih mengagumkan dia ngajar matematika, otomatis tambah nggak jelas, sip. Ketua kelas pas itu Aiman dan wakilnya gua lupa *tibatiba amnesia*, sekretarisnya Choirul Kahfi dan Adinda, bendahara Ade Synthia. Gua nggak ngerti sama 8.5, emang muridnya yang brutal apa gurunya yang nggak jelas, so kelas kita jadi kelas terkotor 3 kali berturut-turut. Dan di 8.5 nilai-nilai gua juga turun. Salah satunya ya faktor belajar dikelas. Sebrutal-brutalnya gua di 8.5 yaitu baca novel ketika pelajaran Mr. Intarto dan nonton b***p dilaptop Naufal (ya emang dasar otaknya pada bejat, but itu pertanda cowok normal bukan maho). Dan itu udah jadi kebiasaan gua sampe naik kelas 9. Sampe-sampe gua disumpelin novel sama Mr. Intarto gara-gara ketauan baca novel dan mau dibakar novelnya sama dia (untungnya nggak ada korek pas itu). Di 8.5 juga kalo ulangan pasti ngumpul disatu meja yaitu dimeja Adinda, karena mungkin dia doang yang rajin belajar dan satu-satunya harapan 8.5 kalo lagi ulangan. Ada juga tragedinya Aiman yang mau dilempar sepatu sama Mr. Intarto. Dan tragedi yang satu ini pasti udah nggak asing sama anak-anak MIXER yaitu Aiman tendang tong sampah gara-gara kesel sama ceweknya, tiduran diatas genteng (gua nggak tau maksudnya apa) dan tendang pintu 8.5 sampe bolong. Hal brutal apakah yang akan dilakukan Aiman selanjutnya? *Abaikan, sorry man ini cuma flashback dan seru-seruan doang. Ada lagi nih orang yang selalu dibully di 8.5 yaitu Kevin Romora. Anda tahu? Kevin mendapatkan nilai 10 matematika di UN #faktanya. Ya emang kalo sekilas liat namaya kayanya Kevin itu keren, but anda tidak tahu tingkah lakunya sehingga dia selalu dibully di 8.5. Bukan 8.5 saja, tapi semua anak MIXER pun pernah membully dia, kasihan hidupnya selalu dibully. Bahkan yang mengetik ini pun juga membullynya. Abaikan. Lanjut.... Gua juga pernah dipanggil sama Pak Mohammad gara-gara mainan hp pas lagi tadarus. Tapi sebenernya itu bukan gua, itu Naufal atau Upi. Mungkin salah liat kali ya. Dan pemilik hpnya ikut dipanggil yaitu Eugenio. Jadi singkat cerita, gua tidak bersalah. Tarik napas dulu bentar, capek woy... Sip. Lanjut...Dikelas 8 gua ketemu sama cewek idaman atau bisa dibilang cuma suka, sebut aja namanya Alifiani (kalo MIXER pasti tau nih nama aslinya). Dia orangnya eksis, apalagi dikalangan cewek-cewek dan cowok-cowok kece. Kebetulan dulu dia kelas 8.6 jadikan sebelahan tuh kelasnya. Gua cukup nyaman di 8.5 terutama dengan kebiasan kelas kita main poker pas jam istirahat, 8.5 jadi Texas selama 30 menit. 
Eight Point Five
Continue to 9.2 class... This is my last class at 5JHS. Disini gua nggak ketemu sama muka-muka asing lagi, karena gua udah kenal semuanya pas kelas 8. Untungnya gua nggak sebangku sama Aiman lagi, kali ini gua sebangku sama Ambang. Soalnya Aiman dikelas 9.6, mungkin kalo sekelas pasti sebangku lagi sama dia. Walikelas 9.2 yaitu Bu Irma. Gua deskripsiin, orangnya agak gemuk tapi baik suka kasih nasihat sama anak muridnya, dia ngajar Pendidikan Kewarganeragaraan. Ketua kelas yaitu Adam Tharieq Qemal, kalo nyari dia mah nggak usah susah-susah, cari aja yang paling item di 9.2 hehe. Wakil ketua kelas yaitu Ade Synthia, si bendahara 8.5. Sekretaris yaitu Mayda Anjani dan gua sendiri hehe. Gua jadi sekretaris tugasnya cuma kasih absensi siswa ke guru piket, sedangkan Anjani tulis absensi dikelas. Dan bendahara yaitu Astika Indira dan Sella Naafi. Dikelas 9 tradisi contek-mencontek tidak ketinggalan. Bahkan di 9.2 tradisi contek-mencontek sesama murid semakin kompak. Dan tradisi itu juga terjadi di kelas-kelas yang lain. Seiring berjalannya waktu, Gua nggak ngerti apa yang merasuki gua sehingga gua pindah tempat duduk jadi sama Reyno. Udah baek-baek duduk sama Ambang yang kalem, nggak ribut, nggak banyak ngomong, ujung-ujungnya malah sama Reyno. Selama duduk sama Reyno gua sabar, karena sempit. Perutnya yang membuncit seiring berjalannya waktu membuat gua semakin tersiksa dan kepanasan karena diapit oleh gumpalan yang besar. Itu sangat mengganggu konsentrasi gua saat belajar. Namun, dari sisi penglihatan yang berbeda perut itu seakan-akan seperti gunung yang menjutai indah, cocok sekali untuk para fotografer untuk mengabadikan momen kaya gitu. Maap ren, kapan lagi gua ngatain lu ye gak hehe. Abaikan. Di kelas 9 gua memiliki girlfriend yang emang udah gua suka sejak kelas 8, sebut aja namanya Alifiani (MIXER mah pasti tau nih). Sayangnya itu nggak berlangsung lama, cuma sekitar 2 bulanan lah. Tapi gapapa lah. Di 9.2 gua sangat nyaman karena kelas 9.2 diberikan mandat sebagai kelas terdingin dan lumayan bersih meskipun dibelakang loker berantakan, banyak buku-buku berserakan. Oiya nama kelas 9.2 yaitu Skaters, tapi gua nggak tau kepanjangannya, lupa.
Skaters 2
Sekarang lanjut kemana nih? Gua bingung. Oiya kita ke Football 5. Selama di SMPN5 ekskul gua adalah Sepakbola. Disini gua berperan sebagai centerback atau lebih spesifiknya libero. Gua juga masuk tim inti football 5 dan mewakili Football 5 di Kompetisi bergengsi, Liga Pendidikan Indonesia. Ya meskipun nggak juara, lolos fase grup aja nggak. Soalnya kalah 3-1 dari SMPN18 Bekasi, menang 2-1 dari SMPN21 Bekasi dan kalah #again 5-1 dari SMPN2 Bekasi. Alhasil kita finish diurutan ke-3. Oiya! Coach Idham, sang pelatih yang selalu menemani kita bertanding dimanapun dan kapanpun meskipun sering kalah tapi tetep setia, dengan perutnya yang menjuntai indah yang memotivasi gua untuk terus semangat. Dan sang penyandang ban kapten, Prisdian Arafah!
Football 5
#MIXER2012

2012/05/22

Season of The Blues

"Selamat si Biru!" Ya mungkin cuma itu yang bisa kita ucapkan kepada City yang menjuarai English Premier League (3) dan Chelsea yang menjuarai UEFA Champions League (1). Dan yang lebih menarik, mereka sama-sama mengalahkan klub yang berkostum MERAH. Kita bisa sebut sebagai "Season of The Blues" untuk musim 2011/2012.
EPL emang dikenal sebagai Liga terpanas didunia, apalagi semenjak City dan Tottenham ikut menyaingi tim-tim the Big Four untuk menjuarai EPL dan memperebutkan tiket UCL. Bahkan bisa dibilang hampir semua klub Liga Inggris memiliki kekuatan yang sama. Bahkan sang juara pun harus ditentukan sampai menit-menit terakhir seperti musim 2011/2012 antara City dan MU. City yang pada laga terakhir menang 3-2 melawan QPR hanya beda SELISIH gol dengan MU yang menang tandang 0-1 melawan Sunderland. Dengan hasil itu telah ditentukan bahwa City lah juaranya. Gua sebagai fans MU bener-bener kesel pas lagi nonton Sunderland v MU dan City v QPR yang kebetulan jadwal nya sama. Apalagi pas liat gol nya Aguero di menit-menit terakhir yang bikin nyesek, termasuk para pemain&suporter MU di Stadium of Light, sunderland. Meskipun ujung-ujungnya kita sebagai fans MU harus ikhlas liat City juara. Tapi kenapa pas angkat tropi, pemain City pake kostum bertuliskan 'CHAMPION' dan ada angka '12' dibawahnya, kan juaranya baru 3 kali, oh mungkin maksudnya 1+2=3 kali ya haha. Malu ya baru 3 kali juara. MU 19>3 City. Hahahahaha woles bro cuman bercanda. Tapi di forum MU di kaskus pada comment kaya gitu, woles aja. Opah Fergie udah ikhlas kok, sampe bilang "Selamat tetangga!" ke Mancini. Menurut gua nih ya, MU kurang pemain tengah/play maker sebagai pengatur permainan, kalo perlu beli striker yang gesit dan badannya agak tinggi biar bisa nyundul terus. Gua harap Kagawa mau ke MU buat gantiin peran nya scholes /giggsy di lini tengah, juga hazard dari Lille. For C.ronaldo, Fergie bilang "Old trafford selalu terbuka untuk C.Ronaldo", kapan aja balik deh. Theatre of dreams kangen sama duet maut rooney-cronaldo. #GGMU

Selamat buat gelar UCL yang pertama. Bahagia deh tuh Roman Abramovich hahaha. Bersabar lah buat Bayern Muenchen terutama Arjen Robben, Sweinsteiger, Muller, Ivica Olic. Faktanya, Final UCL yang digelar di Jerman pasti melahirkan juara baru seperti Chelsea.Gua bingung mau bilang apalagi. Intinya bersabar lah buat para juara musim lalu karena musim ini cuman finish di urutan kedua. Juga bersabar buat klub yang berkostum merah musim ini, karena sama-sama dikalahkan klub yang berkostum biru. Buat Muenchen Final UCL 2011/2012 itu paling banyak suporter nya yaitu Suporter fanatik Muenchen, Suporter klub lain yang benci sama Chelsea, Suporter nya Tottenham yang mereka tau kalau Chelsea menang otomatis Tottenham bakal kegusur dari UCL 2012/2013.
Selamat City BPL!
Selamat Chelsea UCL!
#GGMU

2012/03/10

Mr. Bean lebih pintar dari Einstein

Assalamualaikummm... Malam minggu ini, malam yang berbeda dari malam minggu yang lalu. Ya berbeda, karena sekarang hp gua cuma jadi hiasan. Tiap liat hp no message, dan tiap ada 1 message paling sms dari cowok, kalo gak nanya tugas ya ngajakin taruhan bola. Nah sekarang udah tau kan maksud berbedanya itu apa?   Yak, gua single. Sesingkat itu orang pacaran dan secepat itu pula dia berpindah ke hati lain. Nggak tau kenapa, tapi rasanya sekarang dia bener-bener udah menjauh, sekedar sms ngucapin 'goodluck' karena dia mau test SMA Al Azhar aja gak ada respon. Oke abaikan. 2 minggu lagi UAS dan UN april, gua harus fokus belajar. Ya. Jadi inget kata-kata bu Afni, ya dia guru agama gua disekolah. Katanya gini 'Yang pacaran pasti nilainya ancur. Jangan galau, kalo putus pasti ada hikmahnya. Dari putus itu pasti kita bisa temuin yang lebih baik'. Hem, iseng-iseng sekarang lagi ngaskus, gua liat thread yang judulnya 'Ternyata Mr Bean lebih pintar dari Einsten'. Jadi gini:

Einstein : jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku, kau harus bayar $5. Bila aku yang tidak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar $500. Bagaimana?
Mr Bean: okelah kalo beg...beg...beg..gitu!
Einstein : berapa jarak bumi ke bulan?

Tanpa berpikir lama, Mr. Bean mengeluarkan dompet dan memberikan $5 kepada Einstein yg dg segera 
mengambilnya sambil tertawa kemenangan..


Mr Bean: sekarang giliranku. Apa yang bila naik bukit menggunakan 3 kaki, kalo turun bukit pake 4 kaki?

Einstein berpikir keras. karena belum juga menemukan jawabannya, dia segera mengeluarkan laptopnya. Searching di google. Lalu mengontak kawan-kawan superjenius di klubnya.

Setelah satu jam belum juga terjawab, akhirnya Einstein menyerah. dan membayar $500 kepada Mr. Bean..


Mr. Bean hanya tersenyum kecil. Einstein rupanya masih penasaran.
Einstein : Ngomong-ngomong, apa yang bila naik bukit menggunakan 3 kaki dan jika turun bukit pake 4 kaki, Bean?
Mr Bean: Gatau


Lumayan ngakak lah haha. Hem, gua mau main Big 2.5 dulu. Wassalamualaikum wr. wb