2018/11/22

Jadi Aku Siapa?

Pada suatu hari,

👨 "Kamu sama siapa kesana?"
👩 "Sama temen."

👨 "Kamu sama siapa disitu?"
👩 "Sendiri."

👨 "Kamu lagi dimana sekarang?"
👩 "Di kosan temen."

Gimana sih rasanya ketika lo tau, ternyata lo nggak diakui sama pacar sendiri? Iya pasti sakit hati, demam, panas, koma, mati suri, tanda tanya, tanda seru, cukup. Ya gimana nggak sakit hati, di saat lo dengan bangga memperkenalkan pacar lo yang pasti punya kekurangan dan kelebihan, dan lo berusaha menutupi kekurangannya di depan orang-orang, eh dia malah menyembunyikan lo dari orang-orang yang dia kenal.

Kalo diingat-ingat terkadang gua pengin menghilang saat itu juga. Gua pengin nggak ada saat itu karena kalo pun ada gua nggak diakui keberadaannya, kayak nun mati diantara idgham billagunnah, ada tapi nggak dianggap. Sedih. Saat itu sesekali gua meminta pendapat ke teman dan jawabannya selalu sama,

👨 "Menurut lo kenapa gua nggak diakui?"
👩 "Mungkin dia lagi jaga perasaan orang lain. Tapi jangan berprasangka buruk dulu. Sabar aja."

Iya, saat itu gua selalu berusaha untuk berprasangka baik. Tapi nggak bisa, kenapa? Karena setiap kali kita lagi berdua, dia selalu sibuk dengan handphone. Orang bodoh sekalipun pasti berpikir dong,

"Ini orang lagi sibuk apaya, kan cowoknya ada di sebelah."

Oleh karena tingkat ke-kepo-an gua yang teramat sangat besar, sedikit demi sedikit gua ngintip ke arah handphone dia. Ya wajar lah ya, supaya rasa penasaran gua selama ini bisa terjawab. Saat itu juga, gua menemukan dua nama yang sering chatting-an sama dia. Sebut aja Andre, lengkapnya Andre Taulani. Satu lagi sebut aja Om David, lengkapnya David Beckham, gua sebut Om karena emang dia umurnya jauh di atas gua. Emang benar ya, terlalu banyak tau itu nggak baik. Tapi gimana ya, kalo penasaran bisa stress juga. Barang pesanan dari online shop nggak dateng-dateng aja kita bisa stress, takut ditipu apa gimana. Apalagi yang berhubungan sama orang yang kita sayang, kalo nyasar ke hati orang gimana? Jadi wajar dong.

Sebenarnya gua nggak masalah dia mau temenan sama siapa aja, yang penting tau batasan. Gua nggak mau jadi penghalang dia untuk berkembang. Gua juga pengin dia bisa ahli di bidang yang dia minati. Gua juga pengin ngajarin hal yang gua bisa ke dia. Intinya gua pengin kita tumbuh dan berkembang bareng-bareng. Dan yang terakhir, at last but not least, gua pengin diakui supaya gua tau jawaban dari pertanyaan, "Jadi aku siapa?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar